Langsung ke konten utama

Siapa Saya ?


Sinta Syafrika adalah seorang jurnalis yang sehari harinya bekerja sebagai reporter di sebuah saluran TV khusus berita. Sebagai seorang jurnalis Sinta begitu Ia biasa di panggil, mengaruskan Sinta untuk bepergian ke tempat tempat dimana Sinta harus meliput berita berita yang di tugaskan oleh tempatnya bekerja.

Sebenarnya menjadi seorang jurnalis bukan lah cita cita Sinta, Sinta sangat menyukai dunia kuliner khususnya memasak dari awal Sinta sangat ingin kuliah mengambil jurusan menjadi chef untuk masakan Eropa karena masakan kesukaannya merupakan masakan masakan dari Eropa. Tetapi kerena satu dan lain hal Sinta malah terjebak mengambil jurusan ekonomi yang lagi tidak ada hubungannya sama sekali dengan profesi yang di jalankannya saat ini.

Kenapa Sinta bisa terjerumus di dunia jurnalis karena iseng iseng saja pada awalnya, karena tempatnya bekerja sedang membuka lowongan Sinta mencoba untuk melamar dan di terima. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu Sinta menjadi jatuh cinta dengan profesi dan pekerjaannya saat ini. 

Menjadi seorang jurnalis yang mengharuskannya travelling ke tempat tempat yang belum pernah di datanginya sebelumnya dan mendapatkan banyak sekali pengalaman baru yang selalunya menyenangkan, tidak selalu sebenarnya tetapi Sinta membawanya menjadi menyenangkan karena Ia sangat menikmati perjalanannya selama itu masih dalam batas yang wajar. Selama ini liputan liputan yang harus Sinta datangi masih dalam batas normal dan wajar.

Sebagai seorang jurnalis kendalanya adalah tidak ada waktu libur atau liburnya tidak sama dengan pekerja pekerja kantoran normal lainnya. Di saat orang lain cuti atau libur untuk hari raya dan hari hari besar lainnya terkadang Sinta malah harus bekerja meliput kejadian kejadian yang terjadi tidak tentu waktunya dan harus stand by kapanpun mendapat panggilan untuk meliput suatu peristiwa.

Peristiwa yang terjadikan tidak dapat di jadwalkan kecuali seperti pemilihan umum, Asean Games, hari hari besar yang ada di Indonesia. Menjadi bagian dari hal hal tersebut merupakan kesenangan tersendiri.

Muncul di layar kaca untuk membagi berita kepada masyarakat merupakan hal yang membanggakan bagi Sinta. Begitu juga dengan keluarganya yang terkadang tidak dapat setiap hari bertemu dengannya tetapi masih dapat melihatnya di layar kaca. Untuk menjadi seorang jurnalis tidak selalu nya di sibukkan dengan liputan berita untuk hal pekerjaan.

Di waktu luangnya Sinta menyukai menulis di blog pribadinya yang dapat di baca oleh masyarakat tentang hal hal yang Sinta temui di dalam pekerjaannya. Dengan bahasa yang lebih santai dan mudah di mengerti oleh masyarakat Sinta selalu mengisi dan menumpahkan pengalaman pribadinya di blog nya, tidak selalu tentang berita yang penting untuk masyarakat ketahui tetapi juga tentang tips tips sehari hari yang di butuhkan dan sekiranya dapat menjadi manfaat bagi orang lain.

Karena belum berkeluarga jadi waktu yang Sinta miliki sangat flexible dan tidak terikat dan punya tanggung jawab untuk keluarga kecuali kepada ayah ibu dan adik adiknya. Jadi kewajibannya hanya pulang ke rumah di saat pekerjaan tidak membutuhkannya, terdengar seperti workaholic yak arena memang Sinta adalah seorang workaholic yang berdedikasi tinggi untuk pekerjaan dan selalu punya waktu luang untuk berbagi manfaat dengan masyarakat dengan cara menulis di blog ini.

Selamat menikmati tulisan tulisan Sinta di blog ini semoga pembaca dapat merasakan manfaatnya dan datang kembali untuk membaca tulisan yang baru!

Postingan populer dari blog ini

Sudah Diterima Kerja? Ini Hal yang Harus Dilakukan Selanjutnya Jika Kantor Baru Kamu Berada di Luar Kota

Setiap orang tentu ingin karirnya berkembang dan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Ya, karir memang seringkali dikaitkan dengan kondisi finansial. Pindah dan bekerja dari satu kota ke kota lain tak jadi masalah bagi beberapa orang demi mengejar karir impian. Mungkin kamu pun termasuk salah satunya? Mendapatkan pekerjaan bukanlah hal mudah mengingat saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat. Jika ada tawaran untuk bekerja di luar kota, hal itu sudah sepatutnya disyukuri. Siapa tahu itu adalah jalan menuju jenjang karir yang lebih baik. Tapi harus tetap dengan pertimbangan yang matang . Mulai dari besarnya gaji, jam kerja, hingga potensi jenjang karir di masa depan. Nah setelah kamu mempertimbangkan semua, dan kamu mantap untuk bekerja di suatu perusahaan di luar kota, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan selanjutnya: Mempersiapkan keluarga  Meskipun sudah dewasa, kamu harus tetap meminta restu dari orangtua. Ada baiknya beritahu keluarga jauh-jauh...

Gaji UMR di Jakarta Apakah Cukup Untuk Hidup Keluarga? Mari Kita Hitung Bersama

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar nama kota Jakarta? Jalanan macet? Gedung-gedung pencakar langit? Banjir? Ya hal-hal itu memang identik dengan kondisi Jakarta saat ini. Meski demikian, Jakarta masih menjadi tujuan favorit orang-orang dari daerah untuk mencari peruntungan agar kehidupan menjadi lebih baik . Bahkan ribuan orang berlomba-lomba melamar ke perusahaan-perusahaan di Jakarta demi gaji besar. Ya, Jakarta memang menawarkan lapangan pekerjaan yang banyak dengan pilihan yang beragam. Upah Minimum Provinsi (UMP) di sana juga relatif lebih besar dari provinsi lain. Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp3.648.035 untuk tahun 2018. Ini berarti ada kenaikan sebesar 8,71 %. Namun nyatanya hal itu belum memenuhi tuntutan para buruh yag menginginkan UMP naik menjadi Rp 3,9 juta. Rasanya wajar bila para buruh di Jakarta menuntut sebesar itu mengingat harga kebutuhan pokok serba mahal. Bahkan ibu kota termasuk salah sa...

6 Hal yang Tanpa Disadari Bikin Kantong Cekak Akhir Bulan

Banyak anak muda dari kaum millennial yang memiliki gaji lewat dua digit. Tetapi tak sedikit dari mereka ternyata tak memiliki tabungan masa depan ataupun instrumen investasi. Apalagi membeli rumah. Gaji mereka saja selalu habis setiap bulan. Ironisnya, mereka bingung mencari jawaban ketika ditanya ke mana saja uang itu menguap. Apakah Anda juga mengalami hal serupa? Ya, tanpa disadari ada banyak kebiasaan “kecil” yang ternyata mengacaukan keuangan. David Bach, seorang penulis dan motivator keuangan asal Amerika Serikat, menyebut kebiasaan itu sebagai latte factor. Istilah itu diperkenalkan berdasarkan pengalamannya sendiri di mana ia memiliki kebiasaan minum kopi di kafe. Kata “latte” terinspirasi dari kata dalam salah satu jenis minuman kopi. Jadi ia menganggap kebiasaan minum kopi di kafe yang seolah menjadi rutinitas selama ini tanpa disadari telah banyak pengeluaran pada sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Padahal bila ia tidak melakukannya, tentu uangnya bisa...